2021, Ekonomi Indonesia Diprediksi Bisa Tumbuh 4,4 Persen

  







JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro memproyeksikan, ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,4 persen pada tahun 2021.

Sementara 2020 menurut dia, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi di level -1,5 persen hingga 2,2 persen.

"Kalau kita lihat secara trajektori dari kuartal ke kuartal tahun 2020 lebih baik. Secara bottom line kita sudah melewati batas yang paling rendah. Tapi kuartal IV 2020 kemungkinan terkontraksi lagi sebelum tumbuh 4,4 persen (2021)," kata Andry Asmoro dalam paparan virtual Proyeksi Ekonomi Bank Mandiri, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Ada Vaksin Covid-19, Apindo Proyeksi Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh Hingga 5 Persen di 2021

Pria yang akrab disapa Asmo ini menuturkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 4,4 persen itu akan tercapai bila ditopang oleh efektifitas vaksin dan distribusinya.

Bahkan bila berjalan baik, ada kemungkinan ekonomi bisa tumbuh lebih dari 4,4 persen.

"Dalam setiap diskusi ada potensi up side dari 4,4 persen di 2021. Namun syaratnya pandemi selesai paling tidak di Indonesia. Kemudian yang jadi game changer adalah bagaimana efektifitas dari vaksin dan distribusinya," sebut Asmo.

Asmo menyebut, penemuan vaksin yang terbukti ampuh serta distribusinya yang meluas akan meningkatkan rasa percaya diri masyarakat dan dunia usaha untuk mengekspansi bisnisnya.

Adapun saat ini, Asmo memandang saat ini Indonesia tengah memasuki fase bertahan (survival) dan fase pemulihan (recovery).

Hal tersebut tak lepas dari perkembangan positif selama tahun 2020, antara lain disahkannya UU Cipta Kerja yang memperbaiki iklim investasi, perbaikan harga komoditas seperti kelapa sawit, batubara, dan karet; serta akomodatifnya kebijakan fiskal dan moneter.

"Pemulihan dan penanganan kesehatan jadi hal yang paling utama agar ekonomi dan bisnis berjalan baik, lagi-lagi kita asumsikan jika penanganan Covid-19 berserta vaksinasi berhasil," katanya.

Share:

Arsip Blog

Recent Posts